Sudah Sadarkah Anda..?

Banyak orang bingung dengan jalan hidup mereka. Terkadang mereka merenung sendiri dan tak jarang juga mereka mengasingkan diri. Dengan berbalut pikiran yang rumet tentang jalan hidup yang sudah dan akan dilaksanakan, seseorang sering melakukan suatu perenungan (kontemplasi) yang sangat lama. Muncul berbagai pertanyaan tentang pribadi diri, dan terbesit suatu masalah yang sering tak terpikirkan. Sebenarnya apa sih kemampuan saya? Dan apa yang akan saya kerjakan sebagai penunjang kehidupan saya? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering terbesit sadar ataupun tidak sadar (bagi mereka yang berpikir dan tidak menganggap hidup ini bagaikan air yang mengalir) dan menjadi sebuah kebingungan yang pasti yang akhirnya manusia perlu untuk menyadari apa yang menjadi potensi serta kemauan dalam diri sehingga terbentuk suatu pola hidup yang jelas.

Pembicaraan kita di mulai dengan pengertian dari potensi. Potensi adalah sesuatu hal yang bisa dijadikan sumber daya. Saya yakin Setiap orang mempunyai potensi yang sama (terkecuali orang yang tidak normal), karena setiap orang mempunyai tangan, kaki, mata, telinga, hidung dan semua panca indera dan bahkan otak, hati serta perasaan yang sama. Itu memberikan siratan makna bahwa Allah memang melahirkan manusia itu dalam keadaan yang seragam dan dengan potensi yang seragam. Subhanallah. “Potensi adalah sumber daya” itulah yang mesti kita camkan, yang jadi pertanyaannya adalah apakah setiap potensi yang ada diri kita kita gunakan dengan semaksimal mungkin. Apakah tangan yang kita miliki, otak yang kita miliki, kaki yang miliki, serta hati yang kita miliki digunakan dan dikembangkan dengan semaksimal mungkin. That’s the problem.

Kita lihat bahwa kemampuan setidaknya dapat digali atau tergali dengan dua sisi yaitu melalui kemauan dan melalui lingkungan (Habitual/kebiasaan). Kita akan coba bahas satu persatu.

Anda punya potensi, dari berbagai potensi yang anda punya apakah anda mempunyai kemauan/minat untuk mengembangkan/memaksimalkan potensi anda tersebut. Contohnya ketika anda mempunyai potensi yang di bawa oleh otak anda, apakah anda memiliki kemauan untuk mengembangkan/memaksimalkan potensi otak anda. Ketika anda sudah mampu untuk memaksimalkan potensi otak anda berarti anda sudah memiliki kemampuan dalam hal berpikir. Intinya Kemampuan akan terwujud ketika anda menggali secara optimal apa yang menjadi potensi anda dengan kemauan dan kerja keras yang tinggi.

Kita lihat alur dari perwujudan kemampuan melalui sisi kedua, yaitu lingkungan (Habitual/kebiasaan). Ketika anda mempunyai potensi dan tidak ada kemauan untuk mengembangkan suatu potensi tersebut maka seyogyanya anda tidak akan memiliki kemampuan dalam penggalian potensi tersebut, tetapi adakalanya kemampuan ini tercipta akibat dari pengaruh lingkungan. Semisal anda mempunyai potensi tangan, anda melihat melalui tangan tersebut anda akan bisa membentuk atau menghasilkan suatu maha karya. Anda menyadari itu, tapi anda tidak mempunyai kemauan dalam mengembangkan potensi tersebut. Otomatis secara logika anda sudah terputus dari alur pembentukkan kemampuan. Tapi ketika anda dibesarkan di wilayah pekerja rotan misalnya anda akan mempunyai kemampuan membuat karya ini (walaupun dengan segala keterpaksaan yang ada). Itu jelasnya akan terjadi suatu kemampuan dalam diri anda.

Kalau kita sempat membanding-banding kemampuan yang dihasilkan oleh sebuah kemauan tentunya akan memberikan hasil yang berbeda ketika di sandingkan dengan kemampuan yang dihasilkan dari sebuah proses lingkungan atau kebiasaan. Tapi hanya merupakan sebuah konklusi sementara bahwa ketika kemauan dan lingkungan/kebiasaan ini saling menyokong dan bersinergi dengan baik maka akan terbentuk suatu kemampuan yang besar dan mapan. Itu adalah salah satu upaya yang sangat mesti dilakukan oleh kita sebagai taraf pengembangan diri, sebagai taraf peningkatan mutu dan kualitas diri menghadapi masa depan.

Sebuah inti yang harus kita pelajari adalah sejauh manakah anda mengenal potensi anda dan sejauh manakah anda membentuknya sebagai suatu bentuk kemampuan yang akan membekali anda dalam menjalani hidup.

Manusia mempunyai potensi yang besar di dalam dirinya. Teringat sebuah novel “Ketika Cinta Bertasbih” karangan novelis ternama Habiburrahman El-Shirazy beliau mengatakan dengan tersirat bahwa ‘janganlah kita menjadi seekor kambing kalau kita berpotensi untuk menjadi seekor singa’. Artinya bahwa kita sebagai manusia berpotensi besar untuk menjadi yang terbaik tapi kenapa potensi yang kita punya seakan tidak menjadi sebuah sinyalemen yang kuat bagi kita untuk berubah ke arah yang lebih baik.

Wallahu’alam Bis Shawab.